Blogger news

  • Enter Slide 1 Title Here

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Sabtu, 26 Januari 2013

gusholis-net™- Kali ini saya menyempatkan untuk berbagi game yang cukup menarik untuk kita mainkan, terlebih buat para siswa yang akan mengikuti ujian nasional. Untuk lebih jelas tentang game ini silahkan langsung saja disimak, didownload dan dicoba. Semoga sukses selalu menyertai Anda!

 

Tampilan Game :

Game Hadapi Ujian Nasional

Link Download

Download

Read More
Posted by in ,  on 00.37 1 comment

Rabu, 23 Januari 2013

gusholis-net™- Ujian Nasional rutin diadakan setiap tahun oleh Kementrian Pendidikan melalui BSNP. Ujian Nasional ini hanya untuk mata pelajaran tertentu. Sementara itu, Kementrian Agama juga akan mengadakan kegiatan serupa yang disebut USBN PAI. Kegiatan ini semacam Ujian Nasional-nya mapel PAI. USBN PAI sendiri dilaksanakan secara bertahap di berbagai daerah di Indonesia. Dimulai dari tahap ujicoba hingga pelaksanaan.
Untuk tahun 2013, Pelaksanaan USBN PAI semakin dimantapkan oleh Kementrian Agama melalui Direktorat Pendidikan Islam. USBN PAI mulai dilaksanakan sejak tahun 2008/2009, melalui tahap uji coba hingga pelaksanaannya. Tahun 2013 ini, kementrian Agama telah menerbitkan Kisi-Kisi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) PAI melalui situsnya kemenag.go.id.
Adapun Kisi-Kisi USBN PAI tersebut sebagai berikut
1. Kisi-Kisi USBN PAI   SD   Download
2. Kisi-Kisi USBN PAI SMP  Download
3. Kisi-Kisi USBN PAI SMA  Download
4. Kisi-Kisi USBN PAI SMK  Download
Download juga surat Pemberitahuan tentang USBN PAI 2013
USBN PAI ini lebih disederhanakan. Untuk tahun lalu, porsi pembuatan soal tertulisnya, 25% adalah dibuat oleh Kementrian Agama Pusat, sedangkan 75% soalnya dibuat oleh Kementrian Agama tingkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota masing-masing.
--oO Semoga Bermanfaat Oo--
Read More

Minggu, 20 Januari 2013

Guru-Bermasalah-Disiplingusholis-net™- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) akan mengusulkan perubahan aturan tentang beban kerja guru, dari 24 jam menjadi 18 jam dalam satu minggu. Pasalnya, masih banyak guru yang belum memenuhi syarat mengajar secara tatap muka selama 24 jam seminggu.
Adapun, aturan tersebut tercantum dalam Pasal 52 ayat (2), Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, tentang Guru. Dimana dalam pasal tersebut disebutkan bahwa beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam dalam satu minggu.
"Kami sedang membahas usulan, dan hampir selesai, tentang beban tatap muka guru dari 24 jam menjadi 18 jam seminggu," ujar Ketua Umum PB PGRI, Sulistiyo kepada suaramerdeka.com, Jumat (21/9).
Seperti diketahui, salah satu syarat bagi guru untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi adalah wajib mengajar di dalam kelas selama 24 jam seminggu. Namun faktanya, masih banyak guru yang kekurangan jam mengajar.
Oleh karena itu, PGRI berpendapat, waktu mengajar secara tatap muka yang ideal adalah 18 jam seminggu. "Sisanya, diambil dari tugas yang dapat disetarakan dengan tatap muka, seperti tugas sebagai kepala sekolah, pembina kegiatan siswa, atau pembina ekstrakulikuler, atau tugas-tugas lainnya," terang Sulistiyo.
Diharapkan, usulan tersebut dapat sejalan dengan rencana pemerintah yang akan menambah jam belajar.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh menjelaskan, ketika kebijakan penambahan jam belajar direalisasikan, kegiatan mengajar diluar kelas dapat dihitung sebagai beban kerja guru. "Misalnya guru Pancasila, dia tidak harus mengajar pelajaran Pancasila saja yang dihitung 24 jam. Tapi, membina ekstakulikuler juga dihitung," ungkap Nuh.
>>>Sumber: Suara Merdeka
Read More
Posted by in ,  on 23.00 No comments
Download Petunjuk Teknis (JUKNIS) BOS 2013gusholis-net™- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 76 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2013. Petunjuk Teknis tersebut selanjutnya disebut Juknis BOS Tahun 2013 yang merupakan acuan atau pedoman dalam penggunaan dana BOS tahun anggaran 2013.
Program BOS mengalami perubahan mekanisme penyaluran sesuai Undang-Undang APBN yang berlaku. Sejak tahun 2012 penyaluran dana BOS dilakukan dengan mekanisme transfer ke provinsi. Pelaksanaan program BOS diatur dengan 3 peraturan menteri, yaitu: Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
BOS adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Secara umum program BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun yang bermutu. Sedangkan secara khusus program BOS bertujuan untuk membebaskan pungutan bagi seluruh siswa setingkat SD sampai SMP, serta meringankan beban biaya operasi sekolah.
Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD/SDLB dan SMP/SMPLB/SMPT, termasuk SD-SMP Satu Atap (SATAP) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKB Mandiri) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan untuk SD/SDLB Rp 580.000,-/siswa/tahun sedangkan untuk SMP/SMPLB/SMPT/SATAP adalah Rp 710.000,-/siswa/tahun.
Penyaluran dana BOS dilakukan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode Januari-Maret, April-Juni, Juli-September, dan Oktober-Desember. Pada tahun anggaran 2013, dana BOS akan diberikan selama 12 bulan untuk periode Januari sampai dengan Desember 2013, yaitu Triwulan I dan II tahun anggaran 2013 tahun ajaran 2012/2013 dan Triwulan III dan IV tahun anggaran 2013 tahun ajaran 2013/2014.
Selangkapnya Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2013, yang juga disebut Juknis BOS Tahun 2013, bisa didownload di link berikut ini:

Download Disini
--oO Semoga Bermanfaat Oo--

Read More

gusholis-net™- Priprinter proffessional 5.1.0 ini merupakan software yang memungkinkan sobat untuk memanipulasi output printer sebelum dicetak,software ini akan sangat membantu sobat untuk menghasilkan ouput yang sobat inginkan karena priprinter ini akan memberikan screenshoot hasil printer,melakukan tata letak, repositioning, memotong dan masih banyak fitur lainnya yang bisa sobat baca dibawah.

Features:

  • Provides every feature you need to make your print easy and simple.
  • Preview your printing in many ways. Explore content of your jobs.
  • Print to images. You may save your prints to various image formats.
  • Booklet and posters.
  • Duplex printing.
  • Measurements.
  • Print themes
  • Loupe tool.
  • Margins and gutters. Change margins and gutters with mouse click and drag.
  • Crop and Cut. Remove blank space and redundant information.
  • Undo/Redo
  • Small and fast.
  • Save jobs to file.
  • Tray control


Link Download :

Download


Cara Instal :
1. Ekstrak rar
2. Install priPrinter
3. Copy KeyPatch ke direktori installasi program
4. Run KeyPatch:
   - #User: Biarkan saja
   - Email: Isi dengan email anda
   - Selanjutnya Click Generate > Apply Patch > Pilih priPrinter.exe lalu klik open
5. Run program priPrinter > Klik kanan mouse pada area kosong programnya > Pilih "About" > Click "Enter Key..."
6. Gunakan email dan serial key dari keygen tadi untuk registrasi full versi
7. Enjoy

--oOSemoga BermanfaatOo--

>>sumber: Free Download Software Full Crack Keygen Patch Serial


Read More
Posted by in  on 14.57 No comments

Jumat, 18 Januari 2013

gusholis-net™- Proposal Tugas Akhir Kuliah, mungkin inilah yang disebut dengan skripsi yang sering menjadi momok terbesar bagi para Mahasiswa tingkat akhir strata 1 (S1). Sebenarnya untuk membuat skripsi bisa dikatakan gampang-gampang susah, karena menyusun skripsi akan indexdikatakan mudah oleh Mahasiswa dan Mahasiswi yang benar-benar mengikuti program bimbingan, namun akan dikatakan sulit bagi Mahasiswa yang selalu menggunakan istilah Woles aja. Penyusunan skripsi akan lebih mudah apabila kita melihat contoh skripsi yang sudah jadi untuk dijadikan bahan referensi. Namun, permasalahannya adalah jarang sekali ada yang mau meminjamkan atau memberi kita contoh skripsi gratis atau mencari di Internet download skripsi gratis. Kebanyakan mereka justru menawarkan jasa pembuatan atau penjualan contoh skripsi. Pada kesempatan kali ini, saya akan share kumpulan contoh skripsi lengkap yang dapat didownload secara gratis. Namun, contoh skripsi yang akan saya share dilarang keras untuk dijiplak dan dijadikan skripsi milik sendiri untuk diajukan. Karena, skripsi ini merupakan contoh skripsi gratis yang sengaja dishare untuk para Mahasiswa dan Mahasiswi yang sedang menempuh tugas akhir sebagai salah satu syarat menyandang gelar sarjana. Lalu, dimana saya bisa mendapatkan kumpulan contoh skripsi gratis ini? Untuk mendapatkan contoh skripsi gratis ini silahkan anda klik link download dibawah ini. Semuanya sudah lengkap dari semua jurusan perkuliahan yang ada di Indonesia.
Klik Link Download Untuk Download Contoh Skripsi !
download bulat
Read More
Posted by in ,  on 03.06 No comments

imagesgusholis-net™-  Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik agar potensi peserta didik  berkembang menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Guru yang efektif adalah yang mampu melaksanakan tujuh tugas utama guru dan berhasil mewujudkan tujuan pendidikan nasional, seperti pada satuan pendidikan dasar yaitu;

  1. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, kesehatan jiwa, serta kebersihan lingkungan
  2. Menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia yang ditandai dengan kepatuhan menjalankan ajaran agama.
  3. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya
  4. Peningkatan pemahaan potensi diri, keadaran sosial yang berkarakter yang ditunjukkan dengan indikator (1) mengenal potensi kekurangan dan kelebihan diri (2) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan. (3) Bekerja sama dalam kelompok, tolong, menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya (4) Mematuhi aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya. (5) Berkomunikasi dengan jelas dan santun.
  5. Belajar dan berinovasi meliputi (1) Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis,  dan kreatif. (2) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan kompetitif. (3) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya (4) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari (5) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar (6) Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab (7) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis (8) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
  6. Melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
  7. Berwawasan kebangsaan yang ditunjukkan dengan (1) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan (2) Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
  8. Berwawasan global.

Untuk mewujudkan mutu lulusan sebagaimana terurai di atas, guru perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai. Dalam hal ini guru perlu memiliki kapasitas dan kapabelitas dalam mewujudkan tujuan  pendidikan menjadi prilaku siswa dalam realita. Guru mampu merealisasikan cita-cita menajadi nyata.

Atas dasar  pertimbangan itu, maka penilaian kinerja guru fokus pada tiga fungsi utama yaitu:

Pertama, merencanakan pembelajaran  yang meliputi (1) memformulasikan tujuan  pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik (2) menyusun  bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir (3) merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif (4)  memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran (4) menilai kemajuan belajar siswa. Tugas yang keempat terintegrasi dalam tugas penilaian.

Kedua, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mencapai tujuan. Pada fungsi ini guru perlu (1) memulai pembelajaran  dengan  target yang terukur  atau efektif (2) menguasai materi dan dapat menyampaikan materi pelararan (3) menerapkan strategi pembelajaran yang memfasilitasi siswa menguasai materi dan meningkat keterampilan belajarnya (4) memanfaatkan sumber dan media belajar (5) meningkatkan keterlibatan siswa sehingga mendapat pengalaman belajar (6) menggunakan bahasa yang baik dan benar yang sehingga dapat membantu meningkatkan pamahaman secara jelas.

Ketiga, melaksanakan penilaian otententik. Guru menggunakan alat penilaian untuk memantau keberhasilan siswa belajar secara bekala. Untuk mendapatkan hasil penilaian yang sahih guru perlu menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian. Target penting dalam penilaian adalah mengukur kesesuaian antara target yang terdapat dalam RPP dengan pencapaian nyata yang dapat siswa capai. Keberhasilan guru juga diukur dengan kemampuan untuk memanfatkan berbagai  hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan  bahan perbaikan rancangan pembelajaran selanjutnya.

Untuk menunjang keberhasilan menjadi guru yang efektif kepala sekolah perlu memfasilitasi guru agar dapat mengembangkan kapasitas guru dalam berbagai dimensi di bawah ini.

Dimensi pertama dapat menunjukkan  kapasitasnya dalam menguasai ilmu pengetahuan  yang meliputi indikator di bawah ini.

  1. Menguasai materi pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
  2. Menguasai teori, prinsip dan prosedur mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dalam kegiatan mengajar.
  3. Menggunakan pengetahuan tentang kapasitas akademis, peta sosial ekonomi, bakat dan minat siswa untuk kepentingan peningkatan mutu belajar siswa.
  4. Menguasi pengetahuan  tentang cara mengintegrasikan tugas medidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,  melatih, menilai dan mengevaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran.
  5. Menguasai pengetahuan tentang cara mendisain persiapan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran menilai hasil belajar.
  6. Menggunakan  keterampilan mengendalikan proses pembelajaran sesuai dengan rencana.
  7. Merancang insturmen penilaian hasil belajar untuk menghimpun kemajuan belajar siswa, melakukan remedial dan pengayaan.
  8. Menguasai pengetahuan melalui pengembangan daya baca tulis dan mengarahkan pembelajar yang efektif sehingga siswa menguasai materi pelajaran, menerapkan ilmu pengetahuan untuk berkarya, memecahkan masalah
  9. Menguasai pengetahuan dalam mengembangkan kecakapan  berpikir kritis, kreatif, inovatif, logis dan imajinatif melalui kegiatan belajar mandiri, kolaboratif, dan interaktif.
  10. Menguasai cara mengembangkan kapasitas  potensi, daya kolaborasi,  daya kreasi, dan  prestasi diri siswa yang berkontribusi terhadap perwujudan keunggulan.

Dimensi kedua,  menunjang pengembangan kapasitas pengetahuan yang diperlukan sebagai guru dan memperbaiki keterampilan dalam menunaikan tugas sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai dan evaluator, maka guru wajib  menuaikan tugas belajar dan berlatih. Dalam hal ini guru dapat melakukan tugas berikut:

  1. Belajar mandiri baik secara individual maupun dalam kolaborasi tim.
  2. Melaksanakan tugas belajar seperti mengikuti pelatihan, temu kerja, dan mengikuti pendidikan lanjutan diri  melalui  membaca, riset, dan kerja sama serta mampu mengekspresikan pikiran dalam bentuk lisan, tulisan atau karya inovatif.
  3. Mengembangkan kerja sama melalui perluasan jejaring profesional dan sosial.
  4. Menggunakan ilmu  pengetahuan dalam kegiatan penelitian dan mengembangkan karya inovatif untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pekerjaan.

Dimensi ketiga guru mampu mengimplementasikan  manajemen pembelajaran kinerja yang diukur dengan berbagai  indikator berikut:

  1. Menggunakan kalender pendidikan, peraturan akademik dan prinsip-prinsip penyusunan KTSP
  2. Merencanakan pembelajaran  yang penunaikan tugasnya berwujud silabus dan RPP yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan siswa pda tingkat satuan pendidikan.
  3. Mengembangkan instrumen penilaian yang mengukur ketercapaian target mutu pada tiap indikator hasil belajar yang memenuhi standar kompetensi lulusan.
  4. Melaksanakan pembelajaran  sesuai dengan skenario yang dirancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
  5. Melaksanakan penilaian yang ditindaklanjuti dengan melakukan analisis butir soal, menilai kinerja belajar siswa dalam tujuan pembelajaran, melaksanakan kegiatan remedial dan pengayaan, selanjutnya melaksanakan evaluasi dan tindaklanjut perbaikan

Dimensi keempat guru menunaikan tugas birokratis yang dapat direkam dalam bentuk portofolio yang  dapat dilihat dalam berbagai indikator pemenuhan tugas sebagai berikut:

  1. Memenuhi tugas 37,5 jam per minggu atau memenuhi tugas 24 jam.
  2. Hadir sesuai jadwal,  tepat waktu, menggunakan waktu efektif, dan mengahiri tugas tepat waktu.
  3. Menghasilkan karya ilmiah atau karya inovatif
  4. Memiliki stabilitas emosi  dalam berinteraksi di kelas maupun di luar kelas.
  5. Disiplin menggunakan bahasa yang komunitkatif dan santun.
  6. Berpakaian rapih untuk  menunjang penampilan sebagai pendidik  yang menjadi  teladan.
  7. Mengikuti kegiatan resmi, upacara bendera, memenuhi perintah terpat waktu.
  8. Melaksanakan kerja sama peningkatan mutu diri melalui kegiatan organisasi profesi
  9. Partisipatif dalam memecahkan masalah sekolah maupun masyarakat.
  10. Memenuhi standar prestasi kerja.

Dimensi Kelima, yaitu akuntabilitas guru dalam menunaikan tugas mengajar dan membimbing siswa agar memenuhi standar kompetensi lulusan.  Produktivitas guru perlu dilihat dari pengaruh penunaian tugasnya terhadap hasil belajar siswa yang ditunjukkan dangan;

  1. Kesuaian nilai yang siswa peroleh dengan kriteria ketuntasan minial (KKM) dan target nilai UN tingkat satuan pendidikan.
  2. Menunjukkan kecakapan berpikir kritis, kreatif, logis, dan imajinatif yang dibuktikan dengan produk belajar siswa atau bukti penilaian otentik yang terlihat pada RPP, hasil karya siswa, dan instrumen penilaian yang guru gunakan.
  3. Kesesuaian target pembinaan dengan realitas yang dicapai dalam prestasi seperti proposal kegiatan, produk kompetisi, penghargaan, atau karya inovatif lain yang siswa pamerkan.
  4. Kesuaian pencapaian  hasil belajar dalam pengembangan karakter dengan target pada tingkat satuan pendikan yang ditunjukkan dengan tingkat ketidakhadiran, tingkat penyimpangan prilaku, dan pembiasaan hidup seperti dalam cara memelihara kebersihan, ketertiban siswa masuk kelas dsb.
  5. Kesesuaian target pengembangan keterampilan dengan realitas yang dicapai melalui proses pembelajaran yang dilihat dari karya inovatif siswa yang menunjang meningkatnya keunggulan sekolah.

Berdasarkan uraian mengenai berbagai kegiatan yang wajib guru tunaikan maka nilai kinerja guru seharusnya dilihat dengan lima dimensi penilaian sebagai berikut:

  1. Fortofolio guru yang dihimpun sekurang-kurangnya dalam dua tahun terakhir, yang meliputi pemenuhan tugas 24 jam atau 37’5 jam per minggu, kedisiplinan, dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugas.
  2. Hasil uji kompetensi yang mengukur penguasaan pengetahuan yang mendasari pelaksanaan tugas guru.
  3. Hasil penilaian kinerja bidang manajemen pembelajaran dan penunaian tugas utama dalam bentuk angka kredit.
  4. Rekaman kinerja dalam pelaksanaan PKB dan pengembangan profesi.
  5. Produktivitas kinerja belajar siswa yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam rangka menghimpun data kinerja pada tahun 2012 Kemendikbud telah menyederhanakan   instrumen penilaian kinerja guru. Untuk mempercepat pemahaman seluruh pihak yang berkepentingan, sejalan dengan kegiatan sosialisasi yang sedang dilaksanakan, berikut dilampirkan instrumen PK guru.

Penilaian Kinerja Guru (PKG) akan berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 sebagaimana Permendiknas 35/2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

Untuk itu, buku-buku berikut sangat penting sebagai buku wajib guru, kepala sekolah, pengawas, dan pengelola pendidikan harus segera memahami apa, mengapa, dan bagaimana PKG dilaksanakan.

Berikut kumpulan lengkap peraturan, buku pedoman, dan petunjuk teknis PKG yang siap diunduh.

1

Permenpan16-2009_JafungGurudanAKnya.pdf

2

permendiknas38-2010_Penys-Jafung-Guru-da…

3

Permendiknas35-2010_Juknis-Jafung-dan-AK…

4

Per Menpan+Mendiknas2010_JuklakJafungGur…

5

Buku 1 PKB Guru.pdf

6

Buku 2 Domlak PK Guru.pdf

7

Buku 4 Pedoman PKB dan Angka Kreditnya.p…

8

Buku 5 Pedoman Penilaian Kegiatan PKB.pd…

9

penilaian-kinerja-guru_pedoman-pengawas.…

10

ped_pk_kepsek.pdf

11

ped_pk_kaprog_smk-mak.pdf

12

ped_pk_kalab.pdf

13

Rangkuman prosedur PKG.ppt

14

Tabel Peningkatan AK Jafung Guru.doc

15

Perhitungan Soal PAK PK GURU.doc

16

Penskoran dan skala konversi.doc

17

Lampiran 2B laporan dan ev guru BP.doc

18

Lampiran 1D Form Penghitungan AK PKG.doc…

19

Lampiran 1B laporan dan ev PKG.doc

20

Lampiran 1 C rekap hasil PKG.doc

21

Kompetensi Guru Kelas dan Cara Menilai.d…

22

Kompetensi Guru BK dan Cara Menilai.doc

--oO(Semoga Bermanfaat)Oo--

>>disarikan dari berbagai sumber

Read More
Posted by in ,  on 02.44 No comments

Senin, 14 Januari 2013




gusholis-net- Wacana yang berkembang di masyarakat terkait Kurikulum 2013 sangat marak. Ada berbagai persepsi dan kritik yang berkembang dan perlu dihargai sebagai bagian dari proses pematangan kurikulum yang sedang disusun. Terlepas dari cemooh ”ganti menteri ganti kurikulum”, kurikulum memang harus senantiasa berubah seiring perubahan dalam berbagai bidang kehidupan. Penyusunan kurikulum pendidikan nasional yang baru diharapkan rampung pada Februari 2013. Sebelum disahkan dan diaplikasikan, pemerintah akan melakukan uji publik terhadap rancangan kurikulum itu untuk memperoleh kritik dan masukan dari masyarakat.

Selama era reformasi, ini adalah ketiga kalinya kurikulum ditelaah dan dikembangkan dalam skala nasional setelah Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006. Publik sedang menantikan perubahan seperti apa dan apa yang akan ditawarkan dalam kurikulum baru serta dampak apa yang bisa diharapkan pada keluaran sistem pendidikan ke depan, sebagai akibat dari intervensi pemerintah melalui pengembangan kurikulum ini.

Fokus pada tulisan ini hanya pada Kurikulum 2013 yang diperuntukkan bagi pendidikan dasar (SD- SMP/Sederjat). Sedangkan mengenai Kurikulum 2013 untuk pendidikan menengah akan dituangkan dalam tulisan-tulisan berikutnya.

STRUKTUR KURIKULUM 2013
Kurikulum baru pendidikan nasional yang sedang dipersiapkan pemerintah bersama tim penyusun, nantinya akan memangkas jumlah mata pelajaran menjadi lebih sedikit, sehingga meringankan peserta didik.
A.      Kurikulum 2013 SD/Sederajat
I.          Rancangan Struktur Kurikulum SD
a.       Alternatif Pertama
·         Berbasis tematik-integratif sampai kelas VI,
·         Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap kelas,
·         Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran,
·         Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran,
·         Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10  dapat dikurangai menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
     IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
     IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
     Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
     Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
b.      Alternatif Kedua
Mata pelajaran IPA dan IPS diajarkan mulai kelas V – VI (usia 11 – 12 tahun). Alternatif kedua ini berdasarkan alasan:
·         Peserta didik kelas V – VI (usia 11 – 12 tahun) sudah masuk pada tahap berpikir abstrak (operasi formal ), sehingga sudah mampu memahami konsep-konsep keilmuan secara sederhana
·         Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah, proses pembelajaran di SD tetap dapat dilaksanakan dengan pendekatan tematik-terintegrasi.
·         Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll. 
·         Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing. Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran Bahasa Indonesia menjadi IPA.
·         Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia, akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa bagian maneri IPA), dampak negatifnya:
     Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
     Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom sains.
II.       Pengembangan Struktur Kurikulum SD 2013
a.       Alternatif Pertama
No
Komponen
I
II
III
IV
V
IV
A
Kelompok A






1
Pend. Agama
4
4
4
4
4
4
2
Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
5
6
6
6
6
6
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
10
10
10
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
B
Kelompok B






1
Seni Budaya & Prakarya
4
4
4
6
6
6
2
Pend. Jasmani, OR & Kes.
4
4
4
4
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
36
b.      Alternatif Kedua
No
Komponen
I
II
III
IV
V
IV
A
Kelompok A






1
Pend. Agama
4
4
4
4
3
3
2
Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
5
6
6
6
4
4
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
10
5
5
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
5
IPA
-
-
-
-
4
4
6
IPS
-
-
-
-
4
4
B
Kelompok B






1
Seni Budaya & Prakarya
4
4
4
6
6
6
2
Pend. Jasmani, OR & Kes.
4
4
4
4
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
36

B.       Kurikulum 2013 SMP/Sedrajat
I.        Rancangan Struktur Kurikulum SMP
·           Sama dengan SD, akan disusun berdasarkan kompetensi yang harus dimiliki peserta didik SMP dalam ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan,
·           Menggunakan mata pelajaran sebagai sumber kompetensi dan substansi pelajaran,
·           Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran,
·           Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12  dapat dikurangai menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
       TIK menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
       Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya, Prakarya dan Budidaya
       Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
·           IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pembangunan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial.
·           Bahasa Inggris diajarkan untuk membentuk keterampilan berbahasa.
·           Menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian.
II.       Pengembangan Struktur Kurikulum SMP

MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU [JP]
VII
VIII
IX
Kelompok A



1.
Pendidikan Agama
3
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3
3
3.
Bahasa Indonesia
5
5
5
4.
Matematika
5
5
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7.
Bahasa Inggris
4
4
4
Kelompok B



1.
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
3
3
3
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3
3
3
3.
 Prakarya  (termasuk muatan lokal)
4
4
4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
38
38
38

JADWAL PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
No
Kegiatan
Unit In Charge
Nov
Des
Jan
Pebr
Mar
Apr
Mei
Juni
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Perumusan Kompetensi Inti
Balitbang






























2
Perumusan Kompetensi Dasar
Balitbang






























3
Finalisasi Kerangka Dasar
Balitbang






























4
Finalisasi Struktur Kurikulum
Balitbang






























5
Uji Publik
Balitbang






























6
Revisi
Balitbang






























7
Pemrosesan Permendikbud
Sekjen






























8
Sosialisasi
BPSDMPK&PMP, Balitbang, dan Direktorat Terkait






























9
Pengembangan Silabus
Balitbang






























10
Pengembangan Panduan Guru
Balitbang






























11
Penulisan Buku Teks
Balitbang






























12
Tender Penggandaan Buku
Direktorat Terkait






























13
Penggandaaan Buku
Direktorat Terkait






























14
Distribusi Buku Teks
Direktorat Terkait






























15
Pelatihan guru
BPSDMPK&PMP






























16
Implementasi Kelas I, IV, VII, dan X Secara Nasional
Direktorat Terkait

































































GURU DAN KURIKULUM 2013
a.      Persiapan Guru Dalam Menghadapi Kurikulum 2013
Guru memiliki peran besar di dalam  proses pembelajaran pada setiap pergantian kurikulum. Setidaknya ada empat aspek kompetensi guru yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi pelaksanaan kurikulum 2013.
Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar; kompetensi pedagogik.  Didalamnya terkait dengan metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-ratanya 44,46,
Kedua, kompetensi akademik (keilmuan), ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. jika tidak, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu pengetahuan apa-apa,
Ketiga, kompetensi sosial. Guru sebaiknya memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan bisa menyampaikan materi keilmuannya dengan baik, tapi juga dituntut untuk secara sosial memiliki komptensi yang memadai, baik terhadap teman sejawat, peserta didik maupun lingkungannya,
Keempat, kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesungguhnya terdapat teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya. Seperti pada slogan pendidikan: Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso dan Tutwuri Handayani

Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan guru sangat penting, karena dalam tujuan kurikulum 2013, diantaranya mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan - mempresentasikan, apa yang mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran.

b.      Beban Mengajar Guru dalam Kurikulum 2013
Perubahan kurikulum 2013 akan menambah beban guru. Segala tugas guru di luar kelas, seperti evaluasi proses akan dikonversi ke dalam pengakuan, sehingga beban kerja guru tidak hanya dihitung saat mengajar tatap muka di depan kelas. Hal ini tidak lepas dengan faktor bertambahnya jam pelajaran pada jenjang pendidikan dasar ini, 4 jam untuk SD/Sederajat dan 6 jam untuk SMP/Sederajat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Mohammad Nuh mengatakan, pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah No 74/2008 tentang Guru pasal 52 ayat 2. Dalam peraturan itu disebutkan beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 jam tatap muka dan paling banyak 40 jam tatap muka dalam seminggu. Evaluasi ini diperlukan mengingat beban kerja guru akan bertambah seiring pelaksanaan kurikulum baru tahun depan.Beliau menjelaskan, penambahan beban ini sebagai dampak metode pengajaran di SD yang menerapkan pola tematik integrative, yakni SMP mengedepankan pada keterampilan dan SMA/SMK pada aplikasi ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, ke depan, segala tugas guru di luar kelas, seperti evaluasi proses akan dikonversi ke dalam pengakuan, sehingga beban kerja guru tidak hanya dihitung saat yang bersangkutan mengajar tatap muka di depan kelas. Berapa jam mereka melakukan proses penilai itu juga harus diperhatikan dan dihitung. Sekarang 24 jam tatap muka di kelas, bisa jadi berubah karena guru memerlukan persiapan dan evaluasi di luar.
Akhirnya, dalam teori kurikulum, keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum —termasuk pembelajaran— dan penilaian pembelajaran dan kurikulum. Dalam konteks ini, keberhasilan ditentukan oleh komitmen pemegang otoritas pendidikan di tingkat daerah, pengembangan kapasitas guru, dan desain penilaian belajar siswa.

Apakah Kurikulum 2013 ini akan memenuhi harapan masyarakat dan berperan dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia? Masih perlu komitmen dan kerja keras para pembuat kebijakan dan pemegang otoritas pendidikan di tingkat nasional dan daerah, kepercayaan dan dukungan para pemangku kepentingan.

--oO(Semoga Bermanfaat)Oo--

Read More
Posted by in  on 20.36 1 comment

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search Our Site

Sample Text