Blogger news

  • Enter Slide 1 Title Here

    This is slide 1 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 2 Title Here

    This is slide 2 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

  • Enter Slide 3 Title Here

    This is slide 3 description. Go to Edit HTML of your blogger blog. Find these sentences. You can replace these sentences with your own words. This is a Blogger template by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com...

Minggu, 30 September 2012

Semakin berkembangnya dunia pendidikan maka bersamaan pula dengan kenyataan bahwa setiap apa yang ada di dunia pendidikan harus diikuti dengan berkembangnya kualitas dan kuantitas sekolah yang ada. Faktanya, banyak siswa yang telah lulus dari lembaga pendidikan menjadi pengangguran, tidak siap untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan produktif, sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat, bangsa dan negara serta akhirnya mendorong terjadinya instabilitas nasional, baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Kondisi tersebut, permasalahan pokoknya adalah para siswa yang merupakan produk sistem pendidikan yang diselenggarakan tidak berfokus pada kualitas.
Pada tulisan ini akan dipaparkan bagaimana meningkatan kualitas sekolah agar dapat mewujudkan lulusan sesuai harapan para lulusan, orang tua, pendidikan lanjut, pemerintah dan dunia usaha serta masyarakat secara luas. Pembahasan dalam tulisan ini adalah uraian tentang strategi menuju sekolah berkualitas dan siklus peningkatan kualitas sekolah.

I.         Strategi Menuju Sekolah Berkualitas
            Pendidikan yang berfokus pada kualitas menurut konsep Juran adalah bahwa dasar misi kualitas sebuah sekolah mengembangkan program dan layanan yang memenuhi kebutuhan pengguna seperti siswa dan masyarakat. Masyarakat dimaksud adalah secara luas sebagai pengguna lulusan, yaitu dunia usaha, lembaga pendidikan lanjut, pemerintah dan masyarakat luas, termasuk menciptakan usaha sendiri oleh lulusan.
            Kualitas dalam konsep Deming adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar. Dalam konsep Deming, pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan keluaran, baik pelayanan dan lulusan yang sesuai kebutuhan atau harapan pelanggan (pasar)nya. Sedangkan Fiegenbaum mengartikan kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full customer satisfaction). Dalam pengertian ini, maka yang dikatakan sekolah berkualitas adalah sekolah yang dapat meuaskan pelanggannya, baik pelanggan internal maupun eksternal.
Sekolah yang berkualitas dan ternama adalah dambaan semua pihak baik dari pihak sekolah, orang tua murid maupun muridnya sendiri. Berikut beberapa strategi menuju sekolah berkualitas, yaitu:
a.        Pelajaran Budi Pekerti
Pelajaran budi pekerti tidak selalu berupa pelajaran semata melainkan akan lebih baik jika langsung di aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Budi pekerti sangat mudah di ‘tularkan’ melalui keteladanan. Keteladanan ini tentu saja harus diberikan oleh siapapun yang berada di lingkungan sekolah terutama para guru dan pengurus sekolah. Menggunakan sumber daya manusia yang memiliki budi pekerti yang baik adalah strategi pertama dalam meningkatkan kualitas sekolah. Guru sebagai panutan harus dapat memberikan teladan akan sikap dan prilaku yang baik kepada para muridnya. Hal ini bukan berarti mendidik murid dengan cara kuno yang diktator namun mendidik dengan cara moderat yang berprinsip. Dalam menerapkan hal ini para guru juga harus memahami gaya bahasa dan pemikiran murid agar mereka sadar akan batas-batas prilaku dan bisa bergurau dengan menggunakan bahasa yang sopan namun tetap gaul.
b.        Kualitas Sumber Daya Manusia
Strategi kedua adalah strategi umum yang digunakan oleh sekolah pada umumnya yaitu menggunakan sumber daya manusia yang pandai dalam materi pengajarannya (guru berkualitas). Pintar dan cerdik dalam penguasaan materi adalah hal yang penting dalam memilih sumber daya guru. Namun jauh lebih penting menggunakan sumber daya guru yang mampu dan cakap dalam menyampaikan materi pelajaran yang dapat dengan mudah di mengerti oleh para muridnya. Apalah gunanya guru yang pintar namun tidak cakap dalam mengajar dan hanya menjadi ‘ikon gelar’ saja. Tujuan murid bersekolah adalah untuk belajar dan menambah pengetahuan, oleh karena itu maka para murid membutuhkan guru-guru yang mampu menambah kualitas pengetahuan mereka.
c.         Kepemimpinan Sekolah
Kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain sehingga orang tersebut mau melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan yang berlangsung pada lembaga pendidikan adalah kepemimpinan pendidikan yang menurut Syafaruddin berarti menjalankan proses kepemimpinan yang sifatnya mempengaruhi sumber daya personil pendidikan (guru dan karyawan) agar melakukan tindakan bersama guna mencapai tujuan pendidikan.
Dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas membutuhkan kepemimpinan sekolah efektif, yaitu yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1.  Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif
2.  Dapat menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan
4. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah
5. Mampu bekerja dengan tim manajemen sekolah
6.  Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.
d.        Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan
Pelanggan lembaga pendidikan/sekolah terdiri dari pelanggan eksternal dan internal. Pelanggan eksternal utama sekolah adalah siswa dan sekaligus sebagai input utama (main input) yang akan diproses menjadi lulusan. Pelanggan eksternal kedua dan seterusnya adalah orang tua, dunia usaha, pemerintah dan pendidikan lebih lanjut. Dengan kata lain, bahwa sekolah yang berkualitas adalah sekolah yang dapat memenuhi atau melebihi keinginan, harapan, dan kebutuhan pelangannya.Untuk mewujudkan pendidikan yang dapat memuaskan pelanggan eksternal, maka sekolah terlebih dahulu harus memuaskan pelanggan internalnya, yaitu para guru, pustakawan, laboran, tenaga administrasi, tenaga keamanan dan tenaga kebersihan. Para personil yang merupakan pelanggan internal inilah merupakan pihak penentu dalam mewujudkan sekolah yang berkualitas.
e.         Keterlibatan Semua Warga Sekolah
Keterlibatan total semua warga sekolah berarti sekolah dalam hal ini kepala sekolah menyusun organisasi, menganalisis jabatan dan pekerjaan, menyusun uraian tugas, menempatkan orang sesuai latar belakang pendidikan dan keahliannya serta sesuai dengan beban tugas dan pekerjaannya secara merata. Semua warga sekolah diberikan tugas dan fungsi sesuai keahliannya, sesuai bakat dan minatnya. Sebesar atau sekecil apapun, semua warga sekolah harus dilibatkan, diberikan tugas, peran dan fungsi dalam peningkatan kualitas sekolah, mulai dari kepala sekolah itu sendiri, komite sekolah, para guru, staf tata usaha, pustakawan, laboran, siswa dan orang tua.
f.          Membudayakan Respek
Setiap orang di manapun berada, termasuk di sekolah perlu perhatian (care), saling menghormati, saling memaafkan dan saling menghargai,  baik kepala sekolah terhadap guru dan karyawan dan sebaliknya, antara sesama guru dengan karyawan dan sebaliknya, antara kepala sekolah, para guru dan karyawan dengan peserta didik serta warga sekolah dengan seluruh stakeholder serta setiap orang yang hadir membutuhkan layanan pendidikan di sekolah tersebut. Suasana yang demikian, akan sangat mendukung lancarnya proses pembelajaran sebagai kegiatan utama sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.  
g.        Manajemen Berdasarkan Fakta
Manajemen yang dalam penyelenggaraan sekolah harus berdasarkan fakta, data dan informasi yang benar dan akurat. Dengan data yang akurat dan informasi yang benar, maka akan memudahkan bagi pimpinan sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di  sekolah tersebut, mulai dari perencanaan kualitas pendidikan, pengorganisasian peningkatan kualitas pendidikan sampai dengan pengawasan kegiatan peningkatan kualitas pendidikan di sekolah itu.
h.        Perbaikan Berkesinambungan
Tuntutan peningkatan kualitas pendidikan terus mengalir dan terus mengalami peningkatan, baik dari siswa, orang tua, masyarakat, pemerintah maupun dunia usaha. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat hanya dilakukan  pada saat-saat tertentu saja kemudian berhenti tidak berkesinambungan atau berkelanjutan, sehingga sekolah tersebut mampu memenuhi/melebihi harapan dan kebutuhan masyarakat.

II.      Siklus Peningkatan Kualitas Pendidikan
            Siklus peningkatan kualitas pendidikan yang dibahas di bawah ini merupakan proses yang dirancang untuk membantu mengimplementasikan kualitas di sekolah, sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan para stakeholder atau pelanggannya. Berikut ini dijelaskan siklus atau langkah-langkah peningkatan kualitas pendidikan di sekolah :
a.    Penyusunan Rencana Strategis Peningkatan Kualitas
Penyusunan rencana strategis peningkatan kualitas pendidikan di sekolah dimulai dengan mengidentifikasi pelanggan, mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, mengidentifikasi kebutuhan proses, menentukan kriteria sukses, menentukan tujuan dan sasaran peningkatan kualitas pendidikan.
b.    Mengomunikasi Rencana Strategis Peningkatan Kualitas
Setelah rencana strategis peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut disusun, kemudian dikomunikasikan atau disosialisasikan kepada semua semua pihak yang terlibat, baik melalui konferensi, seminar, rapat dan berbagai publikasi lainnya.   
c.    Mengelola Konflik
Konflik yang terlalu besar akan membahayakan organisasi dan organisasi tanpa konflik akan terjadi stagnan. Oleh karena itu, agar organisasi sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan dengan baik konflik perlu distimulir dan dikelola dengan baik, sehingga terjadi persaingan yang positif dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Namun jika konflik itu semakin basar dan tidak dapat dikendalilan, akan mengancam stabilitas sekolah. Dengan demikian pimpinan sekolah harus mampu mengelola dan memlihara konflik agar tetap moderat, mewujudkan persaingan positif dan akhirnya proses peningkatan kualitas sekolah dapat berhasil dengan baik.
d.    Seleksi Program
Program peningkatan kualitas di sekolah harus diseleksi dan dibedakan antara keinginan dan kebutuhan. Seleksi progam sangat penting untuk melihat mana kegiatan yang merupakan kebutuhan mendesak dan harus segera dilaksanakan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan. Seleksi program dan penentukan kegiatan peningkatan kualitas pendidikan dilakukan dengan memperhatikan kemampuan dukungan berbagai sumber daya yang dimiliki sekolah yang bersangkutan, sehingga program tersebut dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.
e.    Penilaian Pencapaian Program
Pelaksanaan program peningkatan kualitas pendidikan di sekolah harus dinilai. Penilaian ini dilakukan untuk mengukur hasil dan kualitas program yang telah dicapai, untuk memodifikasi program, unuk mendapatkan dokumen proses dan standar, untuk melihat pola dan proses komunikasi di sekolah tersebut dan menganalisis biaya dibandingkan mafaat yang diperoleh atau analisis efektivitas, efesiensi dan produktivitas program yang telah dilaksanakan.
f.      Standarisasi Peningkatan Kualitas Pendidikan
Berdasarkan hasil penilaian program peningkatan kualitas pendidikan di sekolah, maka dapat ditetapkan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di sekolah itu dikatakan berhasil jika :
1.      Kepercayaan masyarakat terhadap proses dan hasil pendidikan di sekolah tersebut meningkat;
2.        Keterbukaan informasi tentang sekolah tersebut dalam proses peningkatan kualitas pendidikan meningkat;
3.        Kualitas kinerja sekolah yang bersangkutan meningkat;
4.        Terjadinya komitmen semua pihak dalam menjalankan tugas dan fungsinya;
5.        Terjadinya perbaikan berkesinambungan.

Akhirnya, dengan penerapan strategi dan siklus tersebut, sekolah lebih mandiri (otonom)dan mampu menentukan arah pengembangan visi dan misi sesuai dengan kondisi dan tuntutan lingkungan masyarakatnya. Pengelolaan pendidikan tingkat pusat hanya berperan melayani kebutuhan standar sekolah, sedangkan pemerintah daerah berperan memfasilitasi dan melayani kebutuhan sumber daya manusia, anggaran, sarana dan prasarana, serta anggaran sekolah. Sehingga tujuan pendidikan yang telah direncanakan akan tercapai, dan generasi penerus bangsa yang berkualitas akan “lahir” secara berkesinambungan.

----oO( Semoga Bermanfaat )Oo-----
Read More
Posted by in  on 23.59 1 comment

A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi terutama  teknologi komunikasi dan teknologi informasi (ICT), yang telah memperngaruhi sluruh aspek kehidupan tak terkeculai pendidikan, sesungguhnya bias dimanfaatkan untuk memberikan dukungan terhadap adanya tuntutan reformasi dalam system pendidikan. Pengembangan dan pemanfaatan media pembelajaran berbasik TI baik yang bersifat  off-line maupun  on-line, bisa dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berminat.
Teknologi informasi dan Komunikasi (TIK), dalam jangka waktu yang relatif singkat, berkembang dengan sangat pesat. Pengguna Internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Berdasarkan data perkiraan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) sampai dengan akhir tahun 2005 pengguna internet indonesia mencapai  16 juta pengguna, naik hampir 50 % dibandingkan dengan data pengguna internet tahun 2004 yang mencapai 11 juta pengguna.
Dalam kebijakan nasional, TIK menjadi kunci dalam 2 hal yaitu (1) effisiensi proses, dan (2) memenangkan kompetisi. Demikian juga dengan lembaga pendidikan (sekolah). Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi semua  tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Hal ini menyebabkan sekolah dituntut untuk mampu menghasilkan SDM-SDM unggul yang mampu bersaing dalam kompetisi global ini. Peningkatan kualitas dan kemampuan siswa dapat dilakukan dengan mudah, yakni dengan memanfaatkan internet sebagai lahan untuk mengakses ilmu pengetahuan seluas-luasnya. Upaya ini dapat dilakukan dengan memasukkan TIK sebagai pendekatan dalam proses pembelajaran pada Lembaga Pendidikan (Sekolah).

B.  PENGERTIAN ICT
Fitrihana (2007), Information Communications Technologies (ICT) adalah sistem atau teknologi yang dapat mereduksi batasan ruang dan waktu untuk mengambil, memindahkan, menganalisis, menyajikan, menyimpan dan   menyampaikan informasi data menjadi sebuah informasi.
Di The Dictionary of Computers, Information Processing and Telecommunications (Hariyadi, 1993: 253, dalam Ardroni),  IT : Teknologi pengadaan, pengolahan, penyimpanan, dan penyebaran berbagai jenis informasi dengan memanfaatkan komputer dan telekomunikasi yang lahir karena “... adanya dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan teknologi baru yang dapat mengatasi kelambatan manusia mengolah informasi.
Cakupan ICT adalah semua technologi ciptaan manusia yang berfungsi menyimpan,  memanipulasi, mentransmisikan, dan menerima informasi secara elektronik dalam  bentuk digital. Sebagai contoh adalah personal computer, televisi digital,  email, robot dan sebagainya.

C. PENTINGYA SEORANG GURU MENGUASAI ICT
Dalam suatu proses pembelajaran, guru lah yang langsung berinteraksi dengan murid. Sehingga, guru yang lebih tahu apa kebutuhan siswanya, baik dari segi materi, pendekatan interpersonal yang dilakukan dan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Hal-hal tersebut memang ditentukan oleh guru.
Jadi, sangatlah disayangkan apabila semua itu masih bersifat konvensional. Maka, perlu langkah inovatif dan modern yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman dari semua aspek kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya. Penerapan ICT dalam proses pembelajaran adalah salah satunya.


D. MANFAAT YANG DIDAPAT SEORANG GURU DALAM PENGUASAAN  ICT
Suatu pembelajaran yang berbasis ICT sangatlah banyak mendatangkan manfaat baik bagi para guru dan juga siswa. Sebagaimana hasil penelitian dari Kurniawati et,al (2005) menunjukan bahwa pada umumnya pendapat guru dan siswa tentang manfaat ICT khususnya edukasi net antara lain :

1)      Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber belajar alternative
2)      Bagi siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena disamping disertai gambar juga ada animasi menarik
3)      Dapat berlatih soal dengan memanfaatkan uji kompetensi
4)      Cara belajar lebih efisien
5)      Wawasan bertambah
6)      Meringankan dalam membuat contoh soal
7)      Mengetahui dan mengikuti perkembangan materi dan info-info lain yang berhubungan dengan bidang studi
8)      Membantu siswa dalam mempelajari materi secara individu selain disekolah
9)      Membantu siswa mengerti ICT.

 
E. MASALAH YANG TIMBUL DALAM PENERAPAN ICT
Pada kenyataanya saat ini masih banyak ditemukan masalah-masalah ketika menerapkan ICT dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut berasal dari lembaga pendidikan yang bersangkutan, guru sebagai pendidik, dan siswa sebagai peserta didik.
Permasalahan yang timbul dari lembaga pendidikan biasanya lebih dipengaruhi oleh factor-faktor seperti infrastruktur yang dimiliki dan sumber dana yang memadai sebagai factor utama agar lembaga pendidikan dapat menyelenggarakan pendidikan berbasis ICT.
Kedua, guru sebagai pendidik tidak jarang menemui kesulitan dalam penguasaan ICT. Memang patut dimaklumi ketika para guru tersebut sekolah, pada saat itu ICT belum berkembang seperti sekarang dan mereka pun tidak ada pelajaran ICT di sekolahnya. Sehingga tidak sedikit juga dari para guru tersebut yang kurang tertarik untuk mempelajari maupun menggunakan ICT dalam kegiatan belajar mengajar. Karena merasa tidak bisa dan malu sehingga tidak ada kemauan dan keinginan untuk belajar. Kejadian seperti ini biasanya terjadi kepada guru-guru senior.
Selanjutnya, permasalahan yang timbul dari peserta didik biasanya berasal dari latarbelakang siswa itu sendiri. Seperti belum mengenal computer, belum pernah menggunakan computer dan internet. Kemudian, apabila suatu sekolah sudah menerapkan program dimana setiap siswa harus memiliki laptop ( dewasa ini laptop/notebook lebih sering digunakan sebagai media pembelajaran dikelas karena lebih efisien), terkadang bagi siswa yang ekonominya kurang, mereka belum bisa untuk memenuhi hal tersebut.

F. KESIMPULAN
 
Seiring dengan perkembangan zaman yang modern dan perkembangan ICT yang begitu pesat, dunia pendidikan Indonesia juga harus dapat mengikutinya agar tidak tertinggal dengan Negara-negara lain.
Penerapan ICT dalam proses pembelajaran merupakan langkah inovatif dalam dunia pendidikan merupaka suatu langkah inovatif untuk mengatasi hal tersebut. Dengan metode pembelajaran yang lebih modern diharapkan tujuan nasional pendidikan dapat tercapai.
Namun, masih banyak kendala-kendala yang dihapadi untuk mewujudkan hal tersebut. Kemampuan lembaga pendidikan baik dari segi infrastruktur maupun keuangan yang kurang memadai, penguasaan ICT oleh para guru, serta latar belakang peserta didik, menjadi masalah utama yang perlu dicarikan solusinya secara bersama-sama agar penerapan ICT dalm dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan belajar mengajar dapt terlaksana.
Penggunaan ICT dalam proses belajar mengajar dirasa sangat penting karena selain merupakan suatu inovasi, juga dapat membantu pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang ingin mengembangkan kurikulum yang relevan serta up-to-date serta sebagai bekal lifeskill bagi siswa dikemudian hari dalam menghadapi era globalisasi agar siswa bisa berkompetisi melalui kompetensi dan cara belajar siswa pun menjadi lebih efisien dengan menggunakan ICT.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang inovatif berbasis ICT, peran serta sekolah, guru, orang tua, dan bahkan juga komunitas di sekitar stakeholder lembaga pendidikan sangatlah penting dan kesemuanya tersebut harus memiliki suatu mimpi dan langkah nyata bersama agar dapat membuat generasi bangsa ini lebih maju dan dapat bersaing dengan dunia global.


DAFTAR PUSTAKA
http://masbadar.com/site-map/ict/
www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/.../ICT/ict/Pemanfaatan%20ICT.ppt
http://smpn93.files.wordpress.com/2010/03/pemanfaatan_teknologi_informasi_dan_komunikasi_tik_dalam_.pdf
http://ranggarantankforedu.wordpress.com/2011/07/02/ict-sebagai-inovasi-dalam-proses-belajar-mengajar/
http://pakwin.edumoot.com
http://iie-pinkers.blogspot.com
http://april04thiem.wordpress.com

Read More
Posted by in  on 21.18 No comments

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter

Search Our Site

Sample Text